Jarak, doa dan pengorbanan sudah ku lakukan. Mungkin ini takdir ku yang telah tuhan gariskan untuk ku. Namaku Naya Khairul Ummah biasa di panggil Naya, bahkan teman-teman ku biasa memanggilku dengan Aya saya Mahasiswi Fakultas Keguruan Dan Ilmu pendidikan di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Aku memulai perjalanan seorang mahasiswi dan seorang pengajar di salah satu TAMAN KANAK-KANAK. Kenapa aku menjadi pengajar di salah satu TK tentu jelasnya karena aku suka dengan anak-anak yang bisa membuatku ceria, tertawa sepanjang hari. Karena memang secara garis keturunanku, ayahku sendiri seorang guru di salah satu sekolah swasta namun berbeda pengajaran dan berbeda dengan jurusan yang saya ambil. Entah kenapa aku sayang dengan anak kecil, yang banyak sekali orang bilang. Anak kecil memang rewel, susah diatur, ya memang begitu sifat dan tingkahnya anak kecil. Nama saya Khairul Umam, Mahasiswa Kairo mesir. Memulai perjalan sebagai mahasiswa yang tinggal dan menetap di kairo sangatlah tidak mudah, bertahun-tahun meninggalkan kota kelahiranku di Bandung. Rindu dengan sosok Umi dan Abi yang sudah ku tinggalkan demi mewujudkan impian dan cita-citaku. Abi dan umi di Bandung Mengasuh pesantren yang sudah dibangun semenjak Abi belum mengenal Umi, memang Abi sejak kecil sudah di pesantrenkan oleh kakek. Seiring berjalannya waktu Abi tumbuh dengan laki-laki yang cerdas dan pintar sehingga dia memulai dengan pengajian kecil di majlis dan terus berkembang dengan membangun pesantren. Dia mahasiswi anggun yang pernah saya kenal dan pernah saya temui. Kecerdasannya, dan tutur katanya yang lembut. Membuat banyak pandangan mata yang tertuju padanya, kami bertemu di salah satu perguruan tinggi. Dia menjadi peserta di seminar salah satu perguruan tinggi. Entah kapan cinta itu muncul secara tiba-tiba.