Meneladani Kalam ulama dan Hikmah di Balik Sosok Seorang Ulama Rabbani.
"Sungguh orang yg beriman dan beramal shalih , mereka itulah sebaik baik makhluk" (Qs. Al Bayyinah 7)
Mereka itu adalah para nabi dan rasul, para syuhada, para ulama rabbani, para shidiiqqin yaitu orang yg jujur dan benar dalam beragama dan orang orang yg takut pada Allah dan karena rasa takutnya mereka beramal shalih.
PRIBADI ULAMA RABBANI itu tidak bisa dibeli, tidak bisa diintervensi, tidak mempan ditekan, tidak luluh dibujuk, dia berada di atas kebenaran, berbicara berlandaskan ilmu bukan pesanan, sopan tapi tegas, lembut tapi lantang, pasti tapi bijak.
Menyunggingkan senyum sesama muslim, tawadhuknya lahir bathin, merasa diri sebagai hamba paling berdosa, pemaaf jika pribadinya diganggu tapi 'meledak' jika kehormatan agamanya disenggol, uzlah di keramaian, tidak eksklusif dalam masyarakat, himmahnya selalu mulia, tidak berharap pujian, selalu mujahadah dan riyadhah melawan nafsu lawwamah.
Apalagi di zaman sekarang, mencari sosok teladan akhirat sangat sulit. Setinggi apapun ilmu bisa kita cari, bisa kita baca dalam tulisan-tulisan bacaan. Di internet langsung dapat, tapi bisakah dia memberikan tauladan? Maka, itulah yang membedakan kita belajar pada murabbi, guru yang jujur, baik dan bersanad,, akhlaknya tersinar dari hati mereka yang ikhlas.
"Carilah MURSYID yang Haqiqi
Carilah ULAMA yang Rabbani
Carilah Imam yang Membimbing
Seluruh Ibadah Kita kepada Allah"
🌼🌼🌼
Tujuan penulisan ini, tak lain adalah agar bisa menumbuhkan sifat yang baik dalam diri kita dengan cara meneladani akhlak para ulama Rabbani ini.
🌼🌼🌼