Awalnya, kehidupan SMA seorang Morrie Sena bagaikan kertas putih yang cuma dicoret-coret tinta hitam. Monoton. Nggak ada menarik-menariknya. Tapi, semua itu perlahan berubah sejak Sena 'terdampar' di rumah sahabat maminya. Tidak hanya sampai disitu, jantung Sena hampir sprint dari tempatnya saat mengetahui sosok yang akan serumah dengannya adalah Reagan Benedikta alias Dikta -seniornya di SMA Trisakti- yang kata orang-orang dinginnya ngalahin kutub utara! Hari demi hari, Sena mendapat banyak fakta baru, seperti bagaimana penilaian dia dan orang lain belum tentu sama dengan keadaan aslinya. Nyatanya, seorang Dikta tidak seburuk yang Ia kira. Perlahan, kertas putih yang tadinya hanya berisi tinta hitam akhirnya dihiasi warna-warna lain yang menciptakan banyak kenangan.