Cerita ini, bahkan sudah kau akhiri sejak awal. Sejak saat ruang kosong ini perlahan mulai terpenuhi olehmu. Saat itu tangisku pun membucah, entah apa sebabnya. Sebab sebenarnya aku sudah menyadari arti perpisahan itu. Seiring berjalannya waktu, hatiku membandel. Dia tak mau melepasmu. Padahal otak sudah menyuruhnya berkali-kali. Tapi angan, harapan, dan semilir angin terus saja memberi dukungan pada hati. Otak pun kalah. Akhirnya dia menuruti hati. Dengan menggerutu pastinya. Ribuan hari aku bersamamu dalam angan yang sebenarnya otak dan hatiku saling bermusuhan, namun tertutupi oleh senyumku karenamu.
Suatu ketika pun bumi basah kuyup oleh buncahan air mataku (lagi dan lagi), karenamu juga. Dan aku masih tetap bertahan hingga Senin berganti Senin, lalu berganti Senin lagi. Banyak cerita tentangmu dalam duniaku. Jika kau tahu dan mau tahu, kau akan menemukan jutaan coretan namamu oleh jemariku, dimana-mana. aku membutuhkan waktu sebanyak mungkin agar aku bisa bersamamu dan bisa benar-benar merelakanmu pergi. Yang kutahu, aku nyaman dan sayang denganmu. Itu saja.
Aku akan berdamai dengan kenangan tentangmu. Agar kau bahagia dan aku lebih bahagia lagi. Karena peranmu untukku adalah sebagai yang pernah kuperjuangkan, guru dan cambuk. Lalu peranku untukmu adalah aku tak tahu. Hanya kau dan Tuhan yang tahu.
Terima kasih, kau telah menyambutku dengan begitu hangat, walau kadang juga sangat dingin. Maaf, karena aku telah membebanimu dengan semua rasaku. Terima kasih, telah menjadi guru dan cambuk yang mengajariku banyak hal. Maaf, karena aku tak mampu lagi memperjuangkanmu.
Semoga kau dan aku bahagia dengan semua rencana Tuhan.
pemuda manipulatif yang bertransmigrasi jiwa ketubuh remaja berandalan yang dibenci orang-orang.
BUKAN BL! Full revisi beberapa alur dan karakter terubah, disarankan membaca ulang.