MARTIAL PEAK 2 (Chapter 51-250)
  • Reads 6,754
  • Votes 697
  • Parts 199
  • Reads 6,754
  • Votes 697
  • Parts 199
Complete, First published Apr 26, 2020
Mature
Cerita ini merupakan lanjutan dari martial peak 1 

Perjalanan menuju puncak perang adalah perjalanan yang sepi, sepi, dan panjang. Dalam menghadapi kesulitan, Anda harus bertahan dan tetap tegar. Hanya dengan begitu Anda dapat menerobos dan melanjutkan perjalanan Anda untuk menjadi yang terkuat. High Heaven Pavilion menguji murid-muridnya dengan cara paling keras untuk mempersiapkan mereka untuk perjalanan ini. Suatu hari penyapu rendahan Kai Yang berhasil mendapatkan buku hitam, menempatkannya di jalan menuju puncak dunia persilatan.

Ps : seperti biasa novel ini murni terjemahan dan tanpa melalui proses editing sehingga terdapat banyak kata yang tercampur antar bahasa 

Novel ini bisa akses lewat link berikut : 
https://indomtl.com/martial-peak/

Selamat membaca 😊
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add MARTIAL PEAK 2 (Chapter 51-250) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Bentala sastra Rea (TERBIT) cover
Kehidupan Ketiga Cale Henituse cover
MISTERI SIMPANG TIGA cover
Bertani di dunia binatang penjahat kecil sangat lengket cover
Blood Shot 21+ cover
transmigrasi boy (Terbit) cover
My Everything (The BadBoys #3) cover
Remember [ Yoongi Jungkook] || END cover
Renegade Immortal cover
When We Were In Love [Ebook Project] cover

Bentala sastra Rea (TERBIT)

1 part Complete

Bagaimana rasanya di abadikan oleh seorang penulis, dan di kenal dalam lukisan seorang pelukis? Aku Rea, seorang penulis, namun pada saat itu novelku pernah mendapat kendala terbit, dari penerbit mereka berkata bahwa novelku terlalu biasa saja, kisah cintanya juga tidak ada konflik. Padahalmah justru kalau tidak ada konflik itu seru ya, tidak ada pertikaian. Aku sendiri adalah seorang anak broken home hidupku benar benar hancur, aku kurang kasih sayang dari kedua orang tuaku. Mereka tidak pernah memberi efort, mau pun menyemangatiku, kedua orang tuaku sudah pisah mereka ada, namun perannya yang tak ada. sampai dimana aku berkenalan dengan seorang cowok namanya Merta, nama kepanjangannya pula Mamgata Amerta, artinya bayangan bulan yang abadi. Memang benar Merta abadi, abadi didalam karyaku, aku menjadikannya sebuah novel, Merta sendiri seorang pelukis, sama seperti mantanku dulu Atta ilal al rezi, aku juga mengabadikan Atta di dalam karya tulisku, namun Atta tak pernah menjadikanku objek lukisannya berbeda dengan Merta, bukan hanya aku Meeta juga mengabadikanku di dalam musium lukisan.