Hope Not | Jung Jaehyun
  • Reads 136,445
  • Votes 7,366
  • Parts 34
  • Reads 136,445
  • Votes 7,366
  • Parts 34
Ongoing, First published Apr 27, 2020
[21+] "𝘈𝘭𝘦𝘴𝘺𝘢! 𝘚𝘢𝘮𝘱𝘦𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘧𝘰𝘯 𝘓𝘶𝘤𝘢𝘴, 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘶𝘳𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪 𝘳𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨!"


𝐖𝐀𝐑𝐍❗
[ 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐩 𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 ]

copyright ©2020 by anisaratna
All Rights Reserved
Sign up to add Hope Not | Jung Jaehyun to your library and receive updates
or
#156alesya
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Kesayangan Bunda cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Fiction -sungjake✔ cover
The Qonsequences cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover

𝐒oerabaja, 1730

35 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias sembari tersenyum angkuh "Psikopat sialan, kenapa lo gak musnah aja?!" *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.