Aku, Kalin Pratiwi, menyesalkan keputusanku. Siapa kira, pertemuan yang intens dan ku anggap biasa saja malah membuat hidupku yang tenang menjadi roller coaster? Dan sekarang, aku harus bersabar dan menahan emosi saat memasuki kelas ini. Galan Prakoso Widjojo, dia adalah sumber masalahnya. Pria itu duduk paling depan dengan senyum khasnya yang terlihat seperti mengejekku. Tanpa henti, ia terus menatapku dengan terang-terangan saat aku mulai menjelaskan materi kuliah ini. "Galan, bisa dijelaskan kembali materi yang saya berikan tadi? Cukup intinya saja." Pria berusia 20 tahun ini menguras jiwa dan emosiku.All Rights Reserved
1 part