Dinda yang masih terjebak di antara kerasionalan otaknya dan kebimbangan hatinya. Biasanya semua berjalan selaras, "Hm.. hari ini makan sayur yang banyak." Tidak ada kebimbangan, "Hari ini kita bisa main-main sebentar." Juga tidak ada perdebatan, tetapi semua berubah setelah negara api menyerang. "Besok pakai baju ini," "Gak, gak, gak, ngapain juga gue pakai baju ini? Harus banget gitu tampil cetar di depannya? Hello.. gue gak akan bisa dikontrol perasaan gila ini lagi, lo denger itu??!" "Tapi.. dia pasti makin cakep, lagian dia udah putus juga 'kan?" "Gak! Gak! Apa-apaan si? Gue harus teguh! Ya, harus!" Yah beginilah kejadiannya. Dia tidak memiliki dua kepribadian ganda, oh ayolah itu terlalu berlebihan. Ini hanya kebimbangan remaja di masa pubernya. Dia harus bisa menyeimbangkan atara pikiran dan hatinya, menjadikannya satu, dan mengambil keputusan dari kedua belah pihak secara adil. Tapi memang, ini tidak semulus perkiraannya. Nyatanya dia harus dicap gila untuk meraihnya.All Rights Reserved
1 part