"Hai semuanya! Perkenalkan kami-" -Kwon Soonyoung
"Sini sini aku aja yang perkenalan!" -Choi Seungcheol
"Aku aja hyung-" -Boo Seungkwan
"Aku aja!" -Kim Mingyu
"Rasanya pengen ku ubah tuh kamera jadi es, ribut terus dari tadi perasaan." -Jeon Wonwoo
"Aihh, jangan hyung, nanti kita buat video pakai apaa?" -Chwe Hansol Vernon
"Bisa diem ga?" -Lee Jihoon
"Tau nih, orang lagi berusaha tampan juga!" -Wen Junhui
"Please jangan ribut ngapa? Rambutku jadi kusut nih!" -Yoon Jeonghan
"Apa hubungannya astaga.." -Hong Jisoo
"Hyung.. Ayo mulai perkenalannya.." -Lee Chan
"Teman temann, maaf aku terlambatt~" -Lee Seokmin
...
"Hai semuanya, perkenalkan kami dari asrama Seventeen. Asrama Seventeen ini terdiri dari Choi Seungcheol, Yoon Jeonghan, Hong Jisoo, Wen Junhui, Kwon Soonyoung, Jeon Wonwoo, Lee Jihoon, Xu Minghao, Kim Mingyu, Lee Seokmin, Boo Seungkwan, Chwe Hansol Vernon, dan Lee Chan. Selamat datang di sekolah kami!" -Xu Minghao
"Hao!" -Seventeen kec. Minghao
- - -
Start : Tuesday, 28th April 2020
Finish : Belom tau :v
Cover by pinterest
Ahvi bukanlah garis keturunan sah dari keluarga Claudian. Maka dari itu, ia harus berjuang keras mendapatkan pengakuan dan secuil kasih sayang dari sang ayah. Namun pada akhirnya, hingga maut menjemput Ahvi, sedikitpun usapan pada rambutnya tak pernah ia rasakan.
Seraya menikmati rasa nyeri di seluruh organ tubuhnya, Ahvi menyadari bahwa ia tak pernah benar-benar menikmati hidupnya. Menikmati apa yang telah diberikan tuhan padanya hanya untuk pengakuan dari sang kepala keluarga yang bahkan tak peduli jika ia hidup atau mati.
Rasa getir menyerbu hatinya. Merasa sia-sia atas segala hal yang telah ia perjuangkan. Berharap akan ada secuil keajaiban yang membawanya pada masa-masa kebebasannya. Masa dimana ia memulai segala perjuangan kosong itu.
Ahvi sungguh berharap.