"Bintang?" panggil Rajendra.
"Dalem, Abang," sahutnya dengan nada khas anak kecil.
"Tujuh ditambah nol itu berapa?" tanya Rajendra.
Bintang terdiam, berusaha mengingat-ingat apa yang sudah disampaikan uminya tadi pagi. Keningnya berkerut dengan bibir mengerucut. "Ehm ... tujuh puluh," jawabnya dengan lantang.
"Astaghfirullahaladziim." Rayyan yang kepalang gemas langsung saja meraup wajah Bintang.
Sementara Umi Fitri dan Abi Akhya terkekeh sembari geleng-geleng kepala.
"Didikanmu itu, Mik," kelakar Abi Akhya.
Tiga bersaudara yang menjadi pilar bagi orang tuanya. Abi Akhya dan Umi Fitri. Perpaduan yang pas antara si dingin, si jail dan si polos. Lalu, ketika ke dua bersaudara itu-Rajendra dan Rayyan-memiliki masalah yang cukup rumit, hingga menyebabkan salah satu di antara mereka menghilang secara tiba-tiba. Bagaimana cara keduanya menyelesaikan masalahnya?
Bagaimanakah akhirnya? Kembali bersatu atau semakin terpecah belah?
Squel of 'Insya Allah Gus'
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.