[SPIN OFF "Flight With You"]
Remaja berparas anggun, lemah lembut, dan berhati baik itu tumbuh berkembang di bawah lingkungan yang siapa saja ingin merasakannya. Ia selalu dijaga, dipuja, dan diperlakukan bak seorang putri oleh kedua orang tua dan seluruh keluarganya.
Namun suatu hari, kejadian tak terduga mengharuskan ia untuk tetap sabar dan ikhlas dalam menghadapi setiap permasalahan hidup. Menjadikannya sosok yang luar biasa kuat dan tegar ketika badai besar menghantam seluruh pondasi dalam dirinya.
"Aku nggak suka kamu dihina kaya gitu!!!"
"Aku udah biasa, Raffa. Aku nggak apa-apa."
"Udah biasa? Selama ini kamu dibully sama mereka! Kenapa kamu nggak bilang? Kenapa cuma diam aja, Nazhira??!"
Mata gadis itu semakin mengeluarkan air dengan sangat deras, "Aku harus apa?! Aku harus gimana??! Aku nggak bisa bikin Mommy sama Daddy sedih terus! Aku nggak bisa bikin mereka kecewa terus! Aku malu, Raffa! Aku malu!!!"
Akankah ia menyerah? Atau mengikuti setiap alur yang sudah tertulis dalam cerita hidupnya?
_____________________
Bayang-bayang tentang masa silam di mana seluruh alam semesta ini seperti sangat membencinya. Akankah takdir berpihak baik? Atau malah sebaliknya? -Naura Ayu.
Ini bukan hanya tentang Nazhira, tetapi tentang mereka yang berjuang dengan segala ujian disisa hidupnya.
Ditulis: Sungailiat, Juni 2020
Re-publish: Sungailiat, Februari 2021
Di bumi manusia itu aneh. Menginginkan hujan, tapi takut kehujanan. Menyukai panas, tapi tidak mau kepanasan. Seperti halnya Rain yang membenci hujan. Karena hujan adalah kebencian dan petir adalah ketakutan. Bukan berarti ia juga menyukai panas. Ia tidak menyukai kedua musim itu di bumi. Jadi, apa yang ia suka? Jawabnya mendung.
Di bumi mendung tercipta karena adanya awan. Nama yang sama seperti sahabatnya. Apa itu artinya Rain juga menyukainya? Tidak! Maksudnya tidak sekedar menyukai, Rain sudah mencintai. Kalau Awan juga menyukai hujan, apa itu artinya Awan menyukai Rain?
===
"Bagaimana hubungan kita ke depan?"
"Jalani saja dulu, semua butuh proses kan?"
"Kalau kita sama-sama bosan?"
"Wajar, nanti juga bosannya hilang."
===
"Harus menunggu sampai kapan biar kamu suka sama aku?"
"Sampai kapanpun kita itu teman."
"Nggak bisa lebih?"
"Bisa. Kita sahabat."
"Bukan itu maksudku. Kalau memang kamu enggak pernah ada rasa kenapa enggan berterus terang? Kenapa membiarkanku larut dalam harapan?"
"Karena berharap membuatmu senang bukan?"
====
25/05/19
01.00am