"Keja bodoh! tidak ada hal baik dalam dirimu," ucapku di depan cermin. Seandainya saja aku proton, barangkali elektron mau mengelilingiku, mencari keseimbangan yang bisa kuberi. Sayangnya, bahkan aku tidak lebih baik dari hal sekecil proton. Tidak ada hal yang baik dalam diriku. Ketika masa itu, sialnya, berani-beraninya seorang laki-laki dengan seribu kesan itu malah datang. Temanku bilang namanya Mawang. Bukan, bukan Mawang penyanyi itu.