Tidak ada yang istimewa di balik tanda satu centang abu. Diblokir, diacuhkan, pesan tak sampai, bertepuk sebelah tangan. Itu semua yang Eryana rasakan di tahun awal pernikahannya.
***
Menikah dengan Hilman Swardi Sagarmatha, sudah menjadi impian Eryana Adelia sejak lama. Laki-laki bermata abu itu telah mencuri hatinya ketika ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Segala perbedaan sifat dan selisih umur yang cukup jauh, tidak juga membuat Eryana menolak perjodohannya dengan Hilman. Bahkan gadis berambut sebahu itu langsung menerima lamaran Hilman dan menikah tepat satu bulan setelahnya.
Di tahun awal pernikahan, Eryana hampir menyerah. Ia seperti berjuang sendiri dengan Hilman yang terus mengacuhkannya. Belum lagi satu persatu rahasia suaminya mulai terkuak, mengumpulkan keping keraguan yang selama ini Eryana rasakan.
Dengan dibantu sebuah buku diary lusuh berwarna abu-abu, Eryana terus mencari tahu bagaimana masa lalu Hilman. Pasalnya, ia merasa janggal dengan sikap Hilman yang berubah-ubah, juga alasan lelaki itu untuk menikahinya.
Hingga tiba pada saat Eryana harus memilih pergi dari kehidupan Hilman dalam keadaan hamil, saat hatinya sudah tidak mampu lagi menampung semua kebohongan dan kemunafikan yang disembunyikan Hilman selama ini.
Lalu, akankah Hilman melepas Eryana begitu saja?
***
"Saya mencintai kamu, jauh sebelum saya mengucapkan kalimat sakral itu."
-Hilman Swardi Sagarmatha (30) -
"Aku capek kalau terus-terusan berjuang sendirian!"
-Eryana Adelia (22) -
Ps: kalian bisa baca cerita ini tanpa harus baca 'My Obesity Love' dulu.
High rank:
#1 bertepuksebelahtangan 29-07-20
#1 nikah 15-05-21
#1 istri 27-08-21
#1 pendiam 18-07-21
#1 marriage 08-09-21
#1 penulis 25-07-22
#2 pengusaha 11-09-21
Cerita dibuat pada tanggal:
29 April 2020 - 11 Juli 2020
INI NOVEL ADULT ROMANCE 21+, JANGAN ASAL BACA BAGI KALIAN YANG BELUM CUKUP UMUR.
••••
"Mau nikah dulu, atau kawin dulu? saya bisa semuanya? Pilih saja Nadi."
••••
Nadine Savaira (24 tahun) memutuskan kabur sejauh-jauhnya setelah membatalkan pertunangannya secara sepihak.
Ia kemudian tinggal di sebuah desa yang begitu asri dan saling bergantung satu sama lain. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Nadi langsung bekerja sebagai pegawai Puskesmas disana.
Suatu hari Nadi ditugaskan ibu lurah untuk menyambut seorang dokter baru di kampung mereka. Dia dokter yang sangat tampan, berusia 29 tahun. Di pertemuan pertama, dia sudah membisikkan tepat di telinga Nadi, kata-kata yang membuat bulu kuduknya berdiri.
"Tertangkap Nadi"
Dia lelaki itu, mantan calon suaminya Nadi, pemilik tatapan yang sangat tajam. Dosa Nadi padanya adalah, Nadi kabur saat mereka akan menikah.
Dan sekarang lelaki itu tampaknya ingin membalas dendam atas masa lalu tidak menyenangkan itu.
Ikuti kelanjutan kisah Nadine Savaira, Barra Dominic Arnault, dan Ravindra Albaraq W.