Ibuku membakar abuku di perapian dan ayahku menyekapku di dipan tua sedang mataku tak dapat menyaksikannya sebab kau bawa bersama saat elegi dinyanyikan oleh mereka yang berbaju hitam diatas altar dan aku berbicara terakhir kalinya sebelum abu perapian tertiup angin dan hinggap di bawah dipan bersama debu-debu yang memarun tak tersentuh sapu. "Aku akan puasa bicara" Aku mengatakannya dengan memejam dan kau bertanya, "Artinya apa?" ". . . ." dan tak kau dengar jawabanAll Rights Reserved