Ini hanya cerita sederhana tentang empat manusia yang satu frekuensi, saling nyaman antar satu sama lain hingga akhirnya mengeratkan ikatan mereka atas nama persahabatan. Seharusnya sahabat tidak pakai cinta, dan mulanya semua itu berhasil terlewati tanpa adanya konflik batin. Tapi, mengapa menjadi semakin sulit kala diri menyadari kalau perasaan nyaman terhadap sahabat sendiri sudah berkembang pesat menjadi rasa yang lebih? Ingin memiliki seorang diri namun terhalang status yang hanya sebatas sahabat. Dan kala embel-embel cinta sudah tercampur dalam ikatan murni persahabatan, apa rasa nyaman yang semula ada masih dapat dipertahankan?
7 parts