Kata siapa cinta hanya untuk mereka yang biasa saja dengan sepadannya? Kata siapa cinta tumbuh karena terbiasa saja? Kata siapa rasa kagum tak akan menumbuhkan cinta? Kata siapa cintamu akan tumbuh terus dan tak menimbulkan luka? Dan Kata siapa luka akan sembuh tanpa harus kau obati? Kata siapa luka kan berlalu karena waktu? Kata siapa luka akan selamanya menganga? Lalu, apakah kau cukup memeluknya dan biarkan semua kembali adanya? Sebuah cerita seorang wanita yang sangat mencintainya lelakinya, namun apalah daya, dia tak bisa mempertahankannya, mengikhlaskannya pergi bersama semua luka yang harus dia peluk sendiri. Bahkan walaupun dia merelakan dirinya hidup bersama dengan orang yang nyata-nyata tak mencintainya. Adalah Bening nama wanita tersebut dan Banyu adalah lelaki yang dicintainya serta yang telah menikah dengannya. Entah mengapa sepekan saja mengikat hubungan dalam kata rumah tangga Banyu meminta Bening untuk menggugat cerai. Entah mengapa sikap Banyu yang biasa membuat rindu tiba-tiba membeku. Entah mengapa senyum yang dulu selalu Banyu ulum saat bertemu dengannya tiba-tiba layu. Sebuah kisah cinta yang penuh perjuangan dan arti sebuah ketegaran dalam kata menerima, Menerima kekurangan dan kelebihan. Cinta yang ingin diabdikan untuk sebuah ikatan. Cerita yang penuh canda tawa, suka cita, peluh keringat, juga tangis dan luka.