Annais suka hal-hal yang nggak disukai orang. Dia suka merebus bubuk kopi, ngomong sama bayi adopsinya, dan suka jalan-jalan.
Yang Annais nggak suka cuma satu, tinggal seatap sama bule yang selalu pengen mengakhiri hidupnya.
Abe Hamilton nggak suka hal-hal yang disukai orang. Dia benci bangun pagi, benci makan dan benci hidup.
Yang Abe suka cuma satu, waktu Annais membuatnya teringat mendiang istrinya. Abe yang selalu bossy juga suka mencari tahu tentang Annais yang misterius dan penuh rahasia.
Mili sangat membenci kondisi ini. Di usianya yang baru 22 tahun, dia dikejar-kejar oleh Mamanya yang ingin menjodohkannya karena Mili harus menikah sebelum usianya 24 tahun. Tentu saja, Mili langsung menolak mentah-mentah perjodohan itu. Dia merasa bisa mencari jodohnya sendiri.
Gadis itu pun merantau ke Jakarta. Berniat mencari jodoh yang sayangnya ternyata sulit sekali. Padahal, Mili tidak meminta lelaki yang macam-macam. Cukup lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Siapa pun, akan Mili terima.
Namun, tidak untuk Arsenal, anak dari kerabat jauh Mamanya yang Mili pernah dititipkan di sana bahkan membantu Mili mencari pekerjaan.
Kenapa?
Jawabannya karena Mili takut dengan Arsenal! Lelaki itu tatapannya sangat tajam dan mengintimidasi, membuat Mili bahkan tidak sanggup menatapnya lama-lama.
[Update Selasa dan Minggu]