TRAUMA I : PADAM YANG MELAHIRKAN DENDAM
22 parts Ongoing "Sudahlah, lepas layar kapalmu, sebab aku lebih percaya pada angin dan Airah. Persetan dengan stigma dan kegagalan pendahulu; biarkan angin membawa kita bersama arus. Mercusuar itu masih ada untuk memberitahumu akan bahaya karang, tapi bersama cahaya itu, ada harapan dan kehangatan."
Rambut orang tuamu yang memutih adalah saksi bisu, tanda bahwa kata-kata mereka seharusnya didengar. Namun, Indri memilih jalan berlawanan. Tahun 1961, setelah menikahi Aso, ia meninggalkan Makassar, meretas mimpi dan bertaruh nasib di Djakarta meski orang tuanya menentang keras. Tekadnya sekeras karang, tetapi badai datang tak terduga. Aso terjerumus dalam bisnis dan politik kiri, dan ketika 1965 menghunus ketegangan, ia menjadi incaran militer. Kehidupan mereka runtuh, bisnis hancur, dan Aso terkapar di ujung maut. Di tengah kekacauan, Indri terpaksa meninggalkan suaminya yang sekarat dan pulang ke Makassar bersama Ulla, putranya yang belum genap 3 tahun, dalam status janda, berusaha merajut ulang hidup dengan Sigi. Generasi berikutnya, Ulla, menghindari dunia bisnis karena terpatri dari Ibunya yang mengharamkan bisnis dan tidak memberikan dukungan apa-apa kepada Ulla untuk berbisnis. Ia mendidik anaknya, Fatih, untuk fokus pada akademik. Namun, Fatih harus melawan stigma tersebut dan memilih antara membuktikan bahwa bisnis bisa sukses atau mengikuti nasihat Airah, teman sekolah perempuan misterius yang mengajarinya untuk hidup bebas, seperti kapal tanpa layar yang terombang-ambing oleh ombak atau diam di atas laut yang tenang. Akankah mereka bisa melepaskan trauma keluarga yang membelenggu dan menemukan kebebasan yang mereka cari?
.
.
.
.
.
FOLLOW, VOTE, COMMENT UNTUK TETAP UPDATE CHAPTER BARU SETIAP HARI KAMIS, JUMAT, MINGGU