Story cover for A Ticking Time Bomb by Mayrahkee_
A Ticking Time Bomb
  • WpView
    Reads 167,814
  • WpVote
    Votes 788
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 167,814
  • WpVote
    Votes 788
  • WpPart
    Parts 1
Complete, First published May 01, 2020
Mature
Hidup itu indah, asalkan kita maki-maki orang yang bikin kepala kita sakit.

Hidup itu mudah, asalkan kita tidak main-main dengan entitas berkumis yang hobinya main cewek.

Hidup itu ... bebas. Lakukan hal sesuka hati, hamburkan uang, dan berpesta hingga pagi.

Glori Pryandoro tahu, hidupnya adalah berkah. Tidak semua orang bisa sepertinya. Uang, uang, uang, dan cantik. Dia punya itu agar bisa hidup normal.

Namun, berkat lelaki berkepala kotak yang disebutnya Adudu dalam pertemuan pertama mereka, hidup yang amat ia jaga kebebasannya, kini telah bertemu takdir yang datang menyapa dalam bentuk sangkar.

Namanya Kipli, pria antah berantah, pemilik kunci sangkar yang kini memerangkap kebebasan Glori. Sepenuhnya.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add A Ticking Time Bomb to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
INK by flamelessbean
32 parts Complete Mature
"Udah yakin 'kan buat ditato?" "Yakin." "Jangan nyesel." "Nggak ada apa-apanya dibanding apa yang udah dirajah idup ke diri gue." Wanita itu, Char, seketika menatap dengan mata indahnya yang tajam. "Kenapa?" Harnell bertanya. Dan untuk kesekian kali, seringai Char yang memang begitu manis samar terlihat di wajahnya. "Shit, itu kata-kata gue." Harnell tertawa pelan. "Oh ya?" Char, memiliki alasan tersendiri mengapa dia hanya mengerjakan tato khusus untuk pelanggan perempuan. Namun, bagi Harnell, chef muda yang berjumpa dengannya di suatu kesempatan, alasan Char menolak pelanggan laki-laki cukup menggelitik selain fakta bahwa wanita seniman tato itu memiliki paras yang cantik. Pertemuan-pertemuan yang terjadi tanpa kesengajaan di antara keduanya membawa mereka pada satu hari yang panjang dan Char berhutang jasa pada Harnell. Dan, memanfaatkan tawaran sang wanita, Harnell meminta Char untuk mentatonya sebagai tanda terima kasih. Andai tidak ada jasa yang harus dibayar, Char bisa saja menolak. Dia tidak menyukai ide itu, atau sejujurnya, dia tidak menyukai bagaimana Harnell mulai menjejakkan langkah ke dalam hidupnya dan menyentuh lembar-lembar kelam yang dia simpan rapat. --------------INK-------------- Dipublikasikan pertama kali pada 26 Juni 2019 ps: cerita ini mengandung emotional trigger, mention of suicide, dan adegan seks eksplisit. Reader dengan post-traumatic stress disorder, anxiety, dan sebagainya, mohon dipertimbangkan kembali sebelum membaca cerita ini. Terima kasih.
You may also like
Slide 1 of 10
WEDDING VOWS cover
Loom cover
When The Food Is Too Spicy cover
Falling for You  cover
DARK PARADISE cover
INK cover
Di Tengah Kelindan Semu cover
Cherry On Top cover
Beneath A Quiet Sky cover
STILL IN CACHE cover

WEDDING VOWS

31 parts Ongoing

Waktu pemilu semakin dekat, seorang politikus yang paling berpengaruh dalam negara membutuhkan banyak suara untuk mempertahankan jabatannya. Dirinya memutuskan untuk menandatangani perjanjian pernikahan dengan salah satu model yang sedang naik daun- Ajeng Putriayu Ratnasari- Pernikahan yang tidak dilandasi oleh cinta ini, hanya untuk kepentingan politik dan bisnis satu sama lain. Namun siapa sangka? Raden Ganendra Putrabimanyu- Politikus muda itu mempunyai insiden mengerikan dengan keluarga dari sang model. Dengan keluarga dari seseorang yang kini menjadi istrinya. Apakah pernikahan mereka akan bertahan lebih lama? Atau berakhir saat keduanya sudah merasa saling diuntungkan? "Kenapa mendekat?" "Minta hak saya sebagai suami, kenapa memangnya?" "Sepertinya berhubungan tidak ada dalam kontrak kita, Tuan." "Dalam perjanjian, kau harus melayani saya sebagai istri. Siapa bilang kita tidak boleh berhubungan badan? Buka pasal 3 ayat 5 dalam perjanjian kita." Pasal itu lagi. ** WARNING !! • CERITA DEWASA • SEBELUM MEMBACA JADILAH PEMBACA YANG BIJAK KARENA CERITA INI MENGANDUNG BANYAK ADEGAN KEKERASAN. Start : 15 February 2025.