The Childish Side Of Jimin
  • Reads 12,458
  • Votes 713
  • Parts 14
  • Reads 12,458
  • Votes 713
  • Parts 14
Ongoing, First published May 01, 2020
seorang idol tentu saja harus terlihat cool dan keren saat tampil di atas panggung bukan? Tapi bagaimana jika dibalik panggung sisi mereka sangat berbanding terbalik 180 derajat? Mari kita intip sisi ke kanak-kanakan yang tersembunyi dari seorang idol bernama Park Jimin~

Cerita ini hanya karangan author pemalas semata~
Semoga kalian suka sama ceritanya, have fun guys~
All Rights Reserved
Sign up to add The Childish Side Of Jimin to your library and receive updates
or
#4chimchim
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Rafa [End💗] cover
antagonis wife [PO] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.