Duniaku yang sunyi

Menuliskan topik yg agak serius (termasuk pengetahuan) di status, aku sadari, tidak banyak peminat. Medsos (yg kuamati) lebih suka digunakan untuk hiburan dan ngomongin topik yg ringan, media gosip, juga sesuatu yg lagi viral atau hot issues. Fungsi lain, menampilkan mengenai diri sendiri, termasuk foto dan kegiatan yg dilakukan.

Tak masalah, pilihan atau preferensi ada dalam diri pengguna. Mau dijadikan tempat curhat, pamer, dagang, menyampaikan sikap politik atau tanggapan atas suatu isu atau kejadian, silakan. Mau dijadikan media khotbah atau provokasi pun bisa, walau ada konsekwensinya.

Aku pun begitu. Beragam yg kuposting di Timeline. Mulai dari remeh-temeh, cerita keseharian, keresahan, dan konten yg semata bermaksud jenaka atau mengundang senyum dan tawa. Kisah masa lalu pun acap kutuliskan, juga kisah asmara yang makin hari makin ambyar.

Sekali-kali kutulis opini yg agak serius dan pengetahuan. Aku tahu topik atau postingan macam itu kurang banyak peminat, namun tetap kulakukan.

Kenapa? Medsos bukan hanya wadah menyampaikan keisengan bagiku. Pula untuk berbagi pengetahuan dan menyampaikan ide, gagasan, dan pikiran kritis. Bahasa genitnya: memberi pencerahan bagi yang berminat.

Karena itulah kadang aku menuliskan yg "tak populer," walau kurang diminati umumnya warganet.

Aku paham "psikologi pembaca" status atau postinganku setelah beberapa tahun fesbukan. Apa yg paling disukai dan tidak, kusadari penuh. Tetapi aku bermedsos bukan untuk nyari popularitas atau motif sejenis. Aku ingin independen dan otonom atas diriku. Bila ada yg tak suka, no problem.

Jadi, sekali-kali aku akan memuat atau menyampaikan yg rada serius karena menurutku tetap perlu meski sepi tanggapan. Kuyakin tetap ada yg suka atau memerlukan. Itu satu wujud kontribusi sosialku. 😊

_SS