Dito dan Dhea bersahabat sejak kecil. Kedua orang tua mereka saling kenal dan rumah merekapun hanya terpisahkan dua rumah. Dito yang adalah anak kedua dari dua bersaudara, memiliki seorang kakak laki-lagi bernama Dewa yang terpaut usia 6 tahun lebih tua. Hobi Dewa mengoleksi sejumlah CD dan bermain gitar menular kepada Dito. Hal ini membuat Dito telah mahir bermain gitar sejak duduk dibangku kelas 3 SD, ia bahkan memiliki band idolanya, Sheila on 7. Berbeda dengan Dito, Dhea justru tumbuh menjadi anak perempuan yang manis. Menyukai permainan masak-masakan, namun ia juga tertarik pada dunia seni, yakni menulis. Ia gemar membaca majalan anak-anak serta menulis surat. Seringnya Dito dan Dhea bersama membuat Dito mulai tertarik kepada Dhea. Awalnya ia kira ini hanya perasaan ingin melindungi saja, namun ia tersadar sejak mereka memasuki usia remaja. Dhea mulai memiliki banyak teman baru, dan mulai jarang bermain dengan Dito.
Kisah ini menceritakan indahnya persahabatan masa kecil yang tumbuh bersama hingga dewasa. Dito semakin lihai dalam bermusik, dan Dhea semakin mahir menulis. Keduanya saling mengisi, membantu dan berkarya satu sama lain. Entah bagaimana akhir dari sang pujangga dan penyair ini. Harapannya, dapat berakhir indah layaknya lagu kesukaan Dito dan manis bagaikan puisi Dhea.