"aku yang dulu hidup"
secara anagram angka romawi XVII disusun sedemikian rupa menjadi VIXI, menyimbolkan pesan yang ditakuti seantero penduduk Italia. Lalu orang-orang mulai menghapus angka 17 dari nomor kamar hingga kursi pesawat terbang. Hal ini persis pernah terjadi saat dulu-dulu sekali. Ketika orang-orang mengubur bayi perempuan karena dipercaya membawa petaka. Hingga saat ini, secara sadar maupun tak sadar, perempuan menjalani rangkaian perjalanan hidup dengan sekelumit aturan yang belum (ataupun tidak) menjadikan mereka manusia seutuhnya.
Di pelbagai sudut bumi, Anda mungkin mendengar kisah istri durhaka, anak yang tidak penurut, pekerja seks, perawan tua yang malang, ataupun sosok ibu dengan segala beban yang ia pikul. Buku ini mengajak Anda berkenalan dengan 17 perempuan dengan 17 dunia berbeda. Namun satu yang pasti, mereka sama-sama hidup dalam satu ketidakpastian bernama nasib. Perempuan lahir dengan kutukan kuno Italia, mereka hidup namun tak pernah benar-benar hidup. Mereka dijanjikan merdeka dan diingkari pula dengan kemerdekaan yang lainnya.