Aku membenci hujan. Hujan mengalir deras bersama kenangan. Aku memilih berteduh saja darinya. Bukan hanya itu aku juga membenci banyak hal. Keramaian, kebisingan, aku memberi batas gaulku . Jangan tanya kenapa? Saat ini aku memang buta akan rasa. Terlalu kaku untuk bergerak memulai dari langkah mana. Aku sedang tak ingin melukai siapa-siapa dan aku juga bukan orang yang ahli dalam melukai, aku hebat dalam terluka. Jadi menjauhlah jangan menganggu ketentraman dan kedamaian wilayah rasaku. Biarkan aku menepi untuk sejenak saja, yah beri waktu sejenak saja!! Hidupku rumit bukan? Santai, Aku masih kuat untuk berpura-pura kuat! *Kuat menghadapi adik yang kurang ajar seperti Nero. *Cukup kuat bertahan dengan abang yang banyak cingcong dan usil layaknya bang Niko. *Masih dikuatkan oleh Tuhan diri ini meladeni Gayen yang banyak mau nya plus suka merepotkan sekali. * Dikuat-kuatin menghadapi orang baru si pengganggu antah brantah itu. Males banget nyebutin nama dia, inisial aja deh : M Terakhir , masih kuat menerima masa lalu akan hati tersayat pilu dan rasa yang dipaksa lumpuh. Terimakasih masa lalu Aku Nattah Aulia. Bagitulah gadis itu menuai resah di tinta hitamnya diatas buku diary bernuansa pink color yang menjadi teman berbagi nya setiap hari. Dan sedikit menepi lebih baik! Baik untuk kesehatan jantungnya. 💐All Rights Reserved