(follow dulu yuk sebelum baca ceritanya) Gue menelfon dosen yang dari tadi gak kunjung balik. Demi apa? Keajaiban di belahan dunia mana nih, kok tiba-tiba dia mau ngangkat telfon. "Saya ada jam pak" "Yasudah jangan dipersulit, bawa pulang aja, koreksi dirumah" katanya tanpa dosa Whatttt!!! "Dasar dosen kejam, gak punya hati" awalnya gue ingin mengumpat secara diam-diam tapi ternyata semua itu di luar dugaan, gue kelepasan ngomong dengan lantangnya. Mungkin sangking keselnya gue sama dia "Sudah? Sudah ngomongnya? Terusin ngoreksinya. Kamu bawa pulang aja, saya kasih waktu seminggu" "Saya gak akan mau bawa kertas- kertas ini. Koreksi sendiri. Saya mau pulang aja, pacar saya udah jemput" Sepertinya bohong sudah mendarah daging di diri gue. Teruskan bakat berbohongmu Vania. "Yasudah, terserah kalo kamu memilih pacaran" katanya pelan, lalu dilanjutkan lagi "tapi jangan salahkan saya, jika nama kamu saya sebut dirapat dosen nanti" Kehidupan gue mulai terguncang lagi dari ketenangan, setelah di pertemukan kembali dengan dosen sialan. Sudah kaku, semaunya sendiri dan mulutnya kalau bicara suka gak pake akhlak Kalo penasaran baca yuk!! Cover by : Rainanalaa