Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah, sebelum engkau melabuhkan cintamu kepada Makhluk-Nya
Memikirkan laki-laki yang bukan muhrim tentunya di larang banget ya dalam agam kita, apalagi sampai kebayang wajahnya selalu.
"Eh, Teh.. ngapain senyam-senyum terus atu," Ucap gadis yang umurnya jauh beda dengan gadis yang lawannya bicara.
"Ya Allah, Apakah ini dosa, kalau aku terbayang wajah perempuan berkerudung warna tosca yang tadi berpapasan denganku di pasar senin?" Gumam Azzam dalam hati, sambil melihat langit-langit kamar nya. "Ah,, apaan sih, kok malah mikirkan perempuan sih, fokus zam, fokuuus. " Sambung nya dengan menokok sedikit keningnya.
"Cinta adalah anugerah yang harus di jaga dengan utuh, tapi kalau cinta sudah berkobar meski itu teman sendiri, sikaat bro." Ucap Yusuf sahabat Azzam dari masa dia SMP.
Akankah Azam bersatu dengan Aisyah yang saling suka, atau dengan Azmi yang cuma di anggap saudara , dengan Azmi yang suka dalam diam. 😊
yuk, pantengi terus cerita baru saya. 😍
Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput.
"Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah.
"Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin.
'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.