"Ketika langit dengan suka cita menyambut, cahaya biru menerangi sinar bulan. Kemudian cahaya dari sang surya terbit tatkala malam, seakan menunjukkan suka cita. Satu napas telah terlahir di iringi tangis haru seluruh rakyat. Namun tatkala langit menggelap satu napas kembali bertambah, di saat itu hendaknya junjungan dengan bijak menentukan. Atau duri akan berada di tengah istana menyakiti siapapun." Ketika takdir telah menentukan siapa penguasa sebenarnya. Namun bumi bukan lah daratan yang mulus, arah jalan yang begitu panjang juga terjal. Penuh dengan kelokan tajam. Luka gores adalah hal biasa, sedang kehancuran bisa menimpa siapapun. "Ambisi ini tidak akan pernah hilang, meski engkau memohon dengan lemah lembut terhadap diriku." -Lucas Rhein. "Maka katakan, apa engkau tega? membuatku mengkhawatirkan dirimu, sampai jantung ini hendak berhenti ketika melihat mu dengan penuh luka?" -Wynola Beatrix. Dan Lucas telah mengambil begitu banyak langkah, terluka begitu banyak hingga begitu dalam. Jalan yang dia tempuh selalu ia lewati tak ubahnya Medan perang. Karena dialah pemilik sah dari Tahta Rousen.
4 parts