Story cover for IF THE WORLD WAS ENDING (SASUNARU) by Baremonkey_
IF THE WORLD WAS ENDING (SASUNARU)
  • WpView
    Reads 301
  • WpVote
    Votes 27
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 301
  • WpVote
    Votes 27
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 04, 2020
Rantai besi membelenggu kaki Naruto, menciptakan suara gesekan logam yang nyaring setiap kali ia bergerak. Tangannya terikat, tubuhnya lebam, dan satu-satunya hal yang bergerak bebas hanyalah ikan-ikan di dalam akuarium besar di dinding, berenang tanpa beban, tak sadar bahwa dunia di luar kaca itu sedang runtuh.

Di sudut ruangan, Sakura terbaring tak berdaya. Kulitnya pucat, napasnya lemah, dan layar monitor jantungnya berdetak lambat, menyuarakan waktu yang nyaris berhenti.  

Naruto menyeret langkah menuju ranjang. Luka-lukanya menjerit setiap kali ia bergerak, tapi bukan itu yang menyakitkan.

"Sakura... bangunlah..." bisiknya, suaranya pecah di antara ketegaran dan rasa sakit yang menyeruak terbakar perih.

Tak ada jawaban. Hanya diam yang menggantung tebal dan rasa kehilangan yang semakin menggerogoti harapannya.

Di luar sana, dunia telah berubah menjadi reruntuhan. Hujan asam, langit merah, manusia saling memangsa demi bertahan hidup. Namun di benaknya hanya ada satu nama:
Sasuke.

Apakah dia tahu aku ada di sini?
Apakah dia akan datang?
Meskipun semua telah hancur... Aku masih ingin menemuinya.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add IF THE WORLD WAS ENDING (SASUNARU) to your library and receive updates
or
#4endoftheworld
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
JENGGALA cover
Sugar Mommy?! (GxG) cover
S2: After Engagement  cover
Jenderal Tawanan Kaisar  cover
Second  cover
Obsesi Ganma [BL] cover
Conquer The Rabbit's Heart (ShenGao / LangTu) cover
MENJADI SUGAR BABY cover
SHEN WENLANG - GAO TU : OMEGAVERSE cover
OMEGA cover

JENGGALA

42 parts Ongoing

Jenggala, remaja yang terbiasa bebas dan melakukan apa saja demi uang, kini duduk di balik jendela besar mansion megah. Cahaya lampu kristal menari di lantai marmer, tapi keheningan yang pekat menelan kebebasan yang dulu ia nikmati-meninggalkannya hanya dengan rasa terperangkap dan rindu akan dunia yang tak lagi bisa ia raih. 29/8/25