Promise
  • Reads 6
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 6
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published May 04, 2020
Kisah persahabatan Rani dan Arga yg berakhir pilu saat keduanya harus terpisah. Ditemani riuhnya angin sore itu, tampak dua remaja dengan seragam putih biru melontarkan senyum terbaik satu sama lain, mungkin untuk yang terakhir kalinya.

"Ga, aku pamit ya. Jaga diri baik-baik, aku janji akan ngelanjutin cerita ini walau tanpa ada kamu nantinya. Jangan lupain aku ya?" ucap Rani menyodorkan jari kelingkingnya. Dengan senyum kecut Arga menyambut jemari kecil dihadapannya "Bagaimana mungkin aku melupakanmu? Kamu harus kembali ran, janji ya?" ucapnya dengan suara bergetar. Sembari menyeka air mata yang mulai merembes di pipinya, rani menjawab
"Iya, aku janji ga". 
Percakapan itu menjadi moment menyedihkan yg mengakhiri pertemuan kami hari itu. Aku akan pergi meninggalkan dia, dia sahabatku.

"Aku tidak janji akan sejauh apa perginya, namun kuharap suatu saat nanti, baik aku ataupun arga akan mencari jalan untuk saling menemukan satu sama lain. Untuk itulah kelingking ditautkan, sebuah janji.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Promise to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Argavanil cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover
Renggala cover
 ARGALA cover
Kilian [END] cover
BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩 cover
CAMELIA [END] cover
ERLAN PANDU WINATA cover
My Maid 21+ cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover

Argavanil

36 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"