Jika pelangi hanya hadir di ujung hujan, maka aku akan selalu menanti hujan. Aku adalah Bumi, dengan tanah, air, dan angin. Dan kau adalah pelangi, indah dengan warna-warnanya dan perlahan menghilang...
Cinta memang misterius. Ada yang diam-diam mencintai, diam-diam melupakan, diam-diam meninggalkan, ada yang diam-diam terluka...
Maha Pemilik Hati sudah mengukirkan namamu di takdirku, bahkan sebelum Langit memperkenalkan dirinya pada Bumi. Tapi angin, hujan, dan badai tak pernah luput dari takdir kita. Kadang aku membenci Langit karena hujannya, karena anginnya, karena badainya.
Tapi Maha Pemilik Langit menjanjikan Pelangi di akhir Badai, juga Jawaban di setiap Doa. Karena Doa adalah cara mencintaimu paling rahasia.
Waktu, yang menyembuhkanku. Juga membawamu Pulang...
Warning :
Cerita ini mengandung banyak R rated karena banyak kata-kata kasar, umpatan, dan jalan pikiran pemeran utama yang tidak biasa, dan kisah cinta dewasa.
CERITA INI MERUPAKAN FIKTIF BELAKA, TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN SATU PERISTIWA TERTENTU ATAU BERNIAT MENGEKSPOS SATU GOLONGAN TERTENTU !!!
MURNI IMAJINASI PENULIS !
THANKS :))