Story cover for Love Again || JWW x HSB  by Lalanaysa
Love Again || JWW x HSB
  • WpView
    Reads 7,109
  • WpVote
    Votes 862
  • WpPart
    Parts 47
  • WpView
    Reads 7,109
  • WpVote
    Votes 862
  • WpPart
    Parts 47
Ongoing, First published May 05, 2020
ON GOING

[BUDAYAKAN MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU, MEMBERI VOTE, DAN MENINGGALKAN KOMENTAR]


Penantian adalah hal yang paling menyakitkan. Rasa rindu, kecewa, marah, dan sedih bercampur menjadi satu dalam benakku. Tapi rasa cinta ini tak pernah berubah sedikitpun.
//Hwang Eunbi ( Sinb )



Hal yang paling menyakitkan adalah perpisahan. Berpisah dengan orang yang kita sayang, itu adalah hal yang menyakitkan. Apalagi sampai kehilangan mereka. Tapi tak kusangka kai masih menyimpan rasa itu selama 10 tahun aku tak kembali. Akan aku usahakan untuk mendapatkan kepercayaanmu kembali.
//Jeon Wonwoo











Rasa rindu, kecewa, marah, dan sedih tercampur menjadi satu dalam cerita ini. 



'Aku tidak akan pergi, walaupun aku pergi. Aku akan kembali' janji kecil yang diucapkan bocah lelaki berumur 7 tahun, Jeon Wonwoo.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Love Again || JWW x HSB to your library and receive updates
or
#190svtgf
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Remember Me As A Time of Day✅ cover
Pada Waktunya⏳end cover
The Rain [SoonHoon] cover
The End of a Wound  cover
Palung Dalam cover
THE BEST FRIEND [GFRIEND FF] cover
Evanescence (Time Spent Walking Through Memories) cover
"Don't leaving To Me Again..." cover
I AM YOU || Han Jisung ✔ cover

Remember Me As A Time of Day✅

54 parts Complete

Tidakkah kau rasakan waktu berlalu begitu cepat? Ia hampir saja membuatku melupakan satu hal yang paling menyakitkan tentang dirimu. Tentang kau yang tiba-tiba hilang seakan ditelan bumi. Tentang lenyapnya impian yang pernah kita rangkai bersama. Hidup bahagia dalam bahtera rumah tangga. Dan membangun sebuah keluarga kecil yang bahagia. Bahkan semua itu telah kita susun sedemikian apik dan terlaksana sesuai harapan. Namun ternyata kenyataan menamparku dengan kepergianmu. Kehidupan kita yang aku damba-dambakan sekarang hanya menjadi sebatas imajinasi. Sejak kepergianmu tak ada satu haripun yang aku lewati tanpa memikirkanmu Berulang kali ku paksa memoriku untuk memutar deretan hari yang kita lewati bersama kedua buah hati kita sebelum kepergianmu itu, berharap aku bisa menemukan jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan yang menghantuiku. Namun tak ada satupun dari rentetan kenangan itu yang menjawab kegelisahanku. Sampai akhirnya waktu, benar membuatku terbiasa. Mencoba menghapus semuanya meski seringkali dadaku sesak karena tangis yang tak bisa kulepas. Dan kini sudah dua tahun kisah kita berakhir tanpa kata pisah Dan takdir seolah mempermainkanku dengan mempertemukan kita kembali secara tidak sengaja Kau masih sama, tidak ada yang berubah Kau masih seperti sosok yang dulu membuatku jatuh hati Tapi yang membuatku terpukul adalah Tuhan merenggut ingatanmu.