Peka Dong..! ll SerizawaNaoXReader
  • Reads 1,212
  • Votes 113
  • Parts 3
  • Reads 1,212
  • Votes 113
  • Parts 3
Ongoing, First published May 07, 2020
Ada pepatah yang berbunyi "Bisa karena biasa". Pepatah itu tampaknya berlaku juga untuk persoalan cinta dan perasaan. 

________

🍀🍃Serizawa Nao X Reader 🍃🍀

Kamis, 7 Mei 2020

Chara anime 

Free~!!! 
Oleh 
Kouji Ouji, Futoshi Nishiya 

Kyoto Animation
All Rights Reserved
Sign up to add Peka Dong..! ll SerizawaNaoXReader to your library and receive updates
or
#7pekadong
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
brother ; drarry cover
Kisah Tak Sempurna cover
antagonis wife [PO] cover
Duke's Grip cover
Selena (Wanita Panggilan) cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.