Muffin School [END] ✓
  • Reads 1,451
  • Votes 494
  • Parts 22
  • Reads 1,451
  • Votes 494
  • Parts 22
Ongoing, First published May 07, 2020
[TIDAK TERIMA JASA PLAGIAT!]

Muffin School adalah sekolah elit di mana para murid bersaing secara adil di sana. Tidak ada kata 'mencontek' dalam kamus hidup mereka. Para siswa diwajibkan tinggal di asrama yang disediakan oleh yayasan. Hal itu bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan dan saling tolong-menolong dalam hal apapun. Mereka lebih memprioritaskan kebersamaan daripada individu. Itulah tujuan awal didirikannya asrama untuk tempat tinggal mereka.

Namun, sekolah itu rupanya menyimpan banyak misteri. Hanya ada beberapa orang yang mengetahui hal itu karena mereka sepakat untuk merahasiakannya dari publik. Tapi sayang. Salah satu dari mereka mengingkari janji. Ia membuat permainan yang serupa demi mengungkapkan identitas Muffin School yang sebenarnya. 

Lantas, seperti apa misteri yang selama ini mereka sembunyikan?

Project novel by @Yeojahumairah_

Awal publish 7 Mei 2020
Selesai 23 Juli 2020

Tenggang waktu 79 hari atau 2 bulan 19 hari
All Rights Reserved
Sign up to add Muffin School [END] ✓ to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
BUCIN MAS ARSITEK  by niken_arum
145 parts Complete
Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.
You may also like
Slide 1 of 10
BUCIN MAS ARSITEK  cover
PSIKOPAT [TAEKOOK] cover
The Antagonist ✅ cover
Raised by a Murderer 「Diasuh Oleh Seorang PEMBUNUH」 cover
TRANSMIGRASI COWOK KALEM cover
CEO Versus Dokter (Republish)  cover
Kaleidoscope of Death/The Spirealm cover
The Billionaire Prison cover
Sett Me Free 'ORINE° cover
SEÑOR V [ON GOING] cover

BUCIN MAS ARSITEK

145 parts Complete

Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.