Hujan Yang Menawan Menawanku di hatimu yang penuh akan sabana cinta, Tidak bersabar dan tak mau mengalah. Lembut sebab rasa dan cantik. Hujan Yang Menawan Menawanku dalam lingkup kebahagiaan yang tiada taranya, membuatku tertahan dalam keharusan aku mencintainya, dipaksa, namun tidak terpaksa. Hujan, kau cantik. Kau indah. Menawan sekali. Menawan dua hati di lembahmu, yang tak semua orang bisa menapak di sana. Hujan, aku ingin payung yang teduh Yang menaungiku dari peradaban dunia Yang meredam semua amarah yang pernah aku luapkan Yang sanggup mewadahi tangis dan jerit salahku selama aku menapak di duniamu...... Hujan, di manakah payung teduh itu ? Aku ingin meraihnya. Biarkan dia diam bersamaku selembar kertas tua bernoda tinta abadi tulisannya hanya untukmu hingga kini dan nanti