Tinggikan Harapan Turunkan Ekspektasi Begitulah yang selalu berputar di kepala Ghasiani Sabrina. Perempuan ayu yang pendiam meskipun dia tidak menghendakinya. Setiap kali terlibat dalam percakpan, Sani selalu ragu dalam mengucapkan sesuatu. Hampir semua orang tidak mengerti apa yang diinginkan Sani. Namun, ada satu orang yang mengertinya hanya melalui tatapan. Sani berharap agar sosok dia itu selalu mendampingi dan menemani Sani tiap kali Sani merasa susah. Kian hari harapan itu makin besar hingga berubah menjadi ekspektasi. Akankah sosok Dia dapat memenuhi ekspektasi Sani? Apakah Sani dapat mempertahankan ekspektasi yang terlampau tinggi itu? Ataukah Dia akan menhgancurkan eskpektasi Sani hingga Sani tak berani berharap lagi?All Rights Reserved
1 part