Story cover for ʟᴀᴜᴛ ʙɪʀᴜ♡ by KeyraCiffaniMelati
ʟᴀᴜᴛ ʙɪʀᴜ♡
  • WpView
    Reads 21
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 21
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published May 08, 2020
"Laut biru, langit cerah, pasir yang halus, angin sepoi sepoi, matahari yang bersinar terang pada pagi, bulan yang selalu indah pada malam hari, dan kawan kawan.Sepertinya akan selalu kami ingat ya? Bahkan rasa permen asam yang kami makan di dekat pantai juga akan teringat selalu, Petualangan yang kami lalui ini memang bukan petualangan yang sempurna, bukan petualangan seperti yang kami lihat di program televisi travel, tidak mewah memang, namun kami senang dapat melalui ini semua bersama sama."

.....

Anak anak kelas 7 dan 8 pergi ke sebuah pulau untuk melakukan kegiatan camp sekolah yang diadakan selama 3 bulan pada semester ke2.
Mereka berkelompok sebanyak 11 orang perkelompok. Salah satu kelompok adalah Kelompok Chamomile yang terdiri dari :
•》Alina
•》Nisa
•》Ayna
•》Rani
•》Zafirah
•》Hanifah
•》Fivy
•》Oliv
•》 Lily
•》Amira
•》Mina
Udh ya~
Mulai baca aja~
All Rights Reserved
Sign up to add ʟᴀᴜᴛ ʙɪʀᴜ♡ to your library and receive updates
or
#274laut
Content Guidelines
You may also like
Terdampar Di Pulau Misterius by Jefriverse
10 parts Complete
Abdul mengumandangkan azan. la ingat kata-kata bapaknya, dalam keadaan menakutkan di laut, kuman dangkanlah azan untuk memohon pertolongan Allah. Toni, Demung, dan Budin pun berseru-seru, "Allahu akbar! Allahu akbar!" "Astaghfirullah al azim!Allahu akbar!" Angin dan air seperti diaduk-aduk oleh tangan kuat yang tidak tampak. Gelap menyelubungi mereka Kepanikan dan ketakutan, akhirnya membuat mereka pasrah kepada Yang Kuasa. Namun, usaha terus diker-jakan. Abdul terus memegang kemudi. Demung dan Budin terlempar ke kiri dan ke kanan, tetapi tangan mereka terus juga membuangi air dari dalam perahu sedapat-dapatnya. Dua tiga ember yang mereka buang, sejumlah besar pula yang ditumpahkan gelombang dari kiri dan kanan perahu Pakaian mereka telah basah kuyup. Dasar perahu telah digenangi air. Semua itu hanya berdasarkan pera- saan pada kulit mereka sendiri. Mata mereka tidak me lihat apa-apa karena gelapnya keadaan. Atau, mungkin juga karena kacaunya pikiran mereka Entahlah, Abdul tidak mau memikirkan hal itu. Tiba-tiba, Abdul merasa perahu seperti diangkat tinggi. Lama rasanya diayun-ayun gelombang laut di tempat tinggi itu. Sesudah itu, perahu bagaikan dihem-paskan keras-keras ke bawah. Seolah-olah, di bawah landasan perahu hanyalah lubang kosong saja. Setelah itu, Abdul merasa siraman air yang kuat dari kiri, kanan, depan, dan belakang. Menurut perkiraannya, perahu akan terbenam karena tertimbun air sebanyak itu. Tak lama kemudian bunyi derakan yang keras terde-ngar, perahu terguncang kuat, lalu gelap sama sekali Samar-samar, Abdul merasakan dingin yang amat sangat. Akhirnya, ia tidak merasakan apa-apa lagi.
Satu semester seribu kenangan by nessaluvvvV
13 parts Complete
APAA??MURID BARUU??BACALAH BAB 1 -BAB 10 UNTUK MELIHAT KELUCUAN MEREKAA,HANYA ADA DI MANA????HANYA ADA DII NESSAAA. SEMOGAA SUKAA YAA SAMA CERITAA YANG ALURNYA GAJEE GNIII Di sebuah SD ternama, tujuh siswa dengan latar belakang berbeda-beda dipertemukan dalam satu kelas di semester terakhir mereka. Mereka adalah Naya, gadis pendiam yang pandai dalam seni; Rama, ketua kelas yang pintar bermain basket; Citra, siswi baru yang sangat ceria.Fina, gadis ceria yang menyimpan rahasia keluarga; dan Arga, anak yang dikenal sebagai murid yang pintar dalam bermain basket,Vaya,murid yang membuat terjadinya geng smart,danu,murid yang datang secara tiba tiba untuk bermain bersama geng smart Meski awalnya tidak terlalu akrab, satu kejadian di awal semester mengubah dinamika mereka. Sebuah tugas kelompok yang mengharuskan mereka bekerja sama membuat mereka mulai saling mengenal. Seiring berjalannya waktu, mereka menghadapi berbagai tantangan: dari masalah pribadi, konflik persahabatan, hingga tekanan akademis. Namun, semester ini bukan hanya tentang tugas sekolah dan ujian .Bagi mereka, ini adalah perjalanan emosional yang penuh dengan tawa, air mata, perselisihan, dan rekonsiliasi. Dari momen-momen kecil seperti berbagi bekal di kantin hingga kejadian besar yang menguji persahabatan mereka, setiap hari di sekolah menjadi kenangan yang tak terlupakan. Di akhir semester, mereka menyadari bahwa waktu yang mereka habiskan bersama bukan sekadar tentang nilai-nilai pelajaran, tetapi tentang pelajaran hidup yang akan mereka bawa ke masa depan. Satu semester ini mengajarkan mereka tentang arti sebenarnya dari persahabatan, dan keberanian untuk menghadapi masa depan.
You may also like
Slide 1 of 10
Terdampar Di Pulau Misterius cover
Laut & Langit cover
LANGIT DI LAUTAN cover
KOPAL KAPAL JEKESRI - 2 (OS JKT48) cover
INVISIBLE WOUNDS: Transmigrasi Jiwa  cover
Cerita Cinta Siblings Baldwin Dan Aubrey  { Slow Up } cover
Until The World Ends cover
Short Stories cover
Biru dan Laut cover
Satu semester seribu kenangan cover

Terdampar Di Pulau Misterius

10 parts Complete

Abdul mengumandangkan azan. la ingat kata-kata bapaknya, dalam keadaan menakutkan di laut, kuman dangkanlah azan untuk memohon pertolongan Allah. Toni, Demung, dan Budin pun berseru-seru, "Allahu akbar! Allahu akbar!" "Astaghfirullah al azim!Allahu akbar!" Angin dan air seperti diaduk-aduk oleh tangan kuat yang tidak tampak. Gelap menyelubungi mereka Kepanikan dan ketakutan, akhirnya membuat mereka pasrah kepada Yang Kuasa. Namun, usaha terus diker-jakan. Abdul terus memegang kemudi. Demung dan Budin terlempar ke kiri dan ke kanan, tetapi tangan mereka terus juga membuangi air dari dalam perahu sedapat-dapatnya. Dua tiga ember yang mereka buang, sejumlah besar pula yang ditumpahkan gelombang dari kiri dan kanan perahu Pakaian mereka telah basah kuyup. Dasar perahu telah digenangi air. Semua itu hanya berdasarkan pera- saan pada kulit mereka sendiri. Mata mereka tidak me lihat apa-apa karena gelapnya keadaan. Atau, mungkin juga karena kacaunya pikiran mereka Entahlah, Abdul tidak mau memikirkan hal itu. Tiba-tiba, Abdul merasa perahu seperti diangkat tinggi. Lama rasanya diayun-ayun gelombang laut di tempat tinggi itu. Sesudah itu, perahu bagaikan dihem-paskan keras-keras ke bawah. Seolah-olah, di bawah landasan perahu hanyalah lubang kosong saja. Setelah itu, Abdul merasa siraman air yang kuat dari kiri, kanan, depan, dan belakang. Menurut perkiraannya, perahu akan terbenam karena tertimbun air sebanyak itu. Tak lama kemudian bunyi derakan yang keras terde-ngar, perahu terguncang kuat, lalu gelap sama sekali Samar-samar, Abdul merasakan dingin yang amat sangat. Akhirnya, ia tidak merasakan apa-apa lagi.