Lika liku (Taeten area_-)
  • Reads 1,093
  • Votes 106
  • Parts 3
  • Reads 1,093
  • Votes 106
  • Parts 3
Ongoing, First published May 08, 2020
Liat Taeten akur di depan publik? '-'

"Aduhhh taeten kapal aku akur banget"-fans

"Aduhhh tennie imut banget cocok banget sama Taeyong"-fans

"JINJAAAAA KAPAL GUE SIALAN SERANGAN JANTUNG GW"-fans/mimisan

"Apaan kapal² GAK! mana mau gue sama ni leader galak gak mau!"-Ten

"Diam ato gue tusuk l"-Taeyong

Wkkkk pupus bawa in cerita lagi:v maaf ya hwhwhw abis nya pupus gabut gayyy jangan lupakan (s nya:v) semoga suka ya ,penasaran? Jika penasaran silah kan di baca jangan lupa comen and like anda share ugha^^ maacihh(≧∇≦)/
All Rights Reserved
Sign up to add Lika liku (Taeten area_-) to your library and receive updates
or
#395taeten
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Rafa  cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.