Kalau manusia dinamakan makhluk hidup, maka benda disebut tak hidup. Dari sini paham, kan?
Kalau manusia berperasaan, maka benda tidak berekspresi. Benda mungkin adalah kata, gabungan huruf yang bermakna. Walau benda itu mati, kata bisa menghidupkan, benar?
Lebih jelasnya, ini diksi benda, yang katanya tak hidup, bisa dibuang kalau sudah rusak, lalu dijual untuk dirongsokkan. Benda yang tidak punya ekspresi untuk emosi bagaimanapun, katanya. Tapi saya nggak mau begitu.
Saya beritahu ya, Ini tentang benda yang dimanusiakan manusia, yang berperasaan, lalu memiliki kisahnya masing-masing.
Cek saja, mungkin bisa membuat belajar jadi manusia yang tidak menyampahkan benda. Paham?
Suami Hana seorang tentara, dihari pertama pernikahnnya Difki dikirim kemedan perang. Sayangnya pria itu telah gugur dalam perang membuat Hana yang masih perawan menjadi janda. Karena Difki adalah anak tunggal dalam keluarganya, sang ibu mertua tiba tiba mengusulkan ide gila agar ayah mertuanya tidur dengan menantunya untuk memperoleh keturunan.