Semenjak menginjak umur ke-17 Arunika menjadi sering bermimpi tentang kejadian-kejadian lampau, tepatnya saat masa penjajahan. Ia mulai mengalami hal-hal aneh. Seperti fasih tentang sejarah kolonialisme Indonesia, tiba-tiba mendapat gambaran peristiwa lawas, bahkan kadang kepribadiannya pun berubah. Sampai ia bertemu dengan seseorang yang mengalami hal serupa. Seorang lelaki sebayanya yang bernama Abhra.