H I D D E N
  • Reads 1,883
  • Votes 202
  • Parts 27
  • Reads 1,883
  • Votes 202
  • Parts 27
Complete, First published May 10, 2020
Bertahun-tahun tahun lalu, Nadin dan Aksa adalah teman sepermainan. Tinggal bersebelahan membuat mereka akrab satu sama lain. Aksa sering sekali mengajak Nadin bermain sepulang sekolah. Hingga pada suatu sore, mereka bermain petak umpet dan Aksa tidak sengaja meninggalkan Nadin sendirian. 

Nadin yang masih berusia empat tahun hanya bisa meringkuk di balik semak-semak yang gelap dan banyak serangga. Ia takut, tapi ia masih setia menunggu dan mengharapkan Aksa menemukannya. Namun waktu berlalu, langit semakin temaram, dan Aksa belum juga menemukannya. Nadin kecil menangis, ia takut sendirian, ia takut kegelapan, tangannya juga sakit karena digigit laba-laba, namun ia enggan bersuara, sampai ia pingsan karena kedinginan, Aksa tidak juga menemukannya.

Tahun-tahun berlalu, mereka bertemu kembali sebagai dua orang yang tidak saling kenal, namun masih menyimpan memori itu dalam pikiran masing-masing.
All Rights Reserved
Sign up to add H I D D E N to your library and receive updates
or
#8semoga
Content Guidelines
You may also like
Bara My Husband  by Aisya_Slfiani
54 parts Ongoing
Di mata Nara, Bara itu laki-laki dingin dengan wajah datar sedatar-datarnya, dan Bara itu laki-laki tegas yang terlihat kaku saat bercengkrama. tapi itu dulu, saat ia belum menjadi nyonya Bara Agasta Pratama. mereka yang katanya di jodohkan, akhirnya berakhir dengan pernikahan. Nara kira hubungan mereka akan sangat kaku dan aneh, tapi ia salah. Bara yang kini menjadi suaminya, bukan lagi Bara yang sedingin balok es di Antartika, bukan lagi Bara si wajah datar yang tak bisa di lihat senyum manisnya, dan bukan lagi Bara yang kaku dalam berbincang dengannya. _ _ _ _ "Tenang Nara, saya tidak akan memakanmu sekarang," ucap Bara yang mampu membuat Nara tak lagi berontak. "Te-terus kapan?" Suara Nara hampir tak terdengar. "Kapan kamu siap?" Tanya Bara balik. Nara mengerjap, "a-aku nggak mau di ma-makan. A-aku ma-masih mau hidup." Dan pecahlah sudah, Bara tertawa mendengar perkataan Nara. Ia sampai mundur beberapa langkah sambil terus tertawa. Nara mengerjap bingung, dahinya berkerut melihat Bara tertawa, tapi di satu sisi ia juga terpesona. Untuk pertama kalinya, ia melihat seorang Bara Agasta Pratama tertawa lagi. Sangat tampan. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah. Bara menghentikan tawanya, ia berjalan mendekat kearah Nara dan kembali mengurungnya. Membuat Nara sekarang bahkan sudah seperti batu, menahan nafasnya dan tak bergerak sedikitpun. "Kamu tidak akan mati jika saya makan, paling-paling masuk angin selama sembilan bulan." PERINGATAN!! Membaca cerita ini dapat menyebabkan rasa ingin menikah semakin tinggi! ⚠️Berani plagiat? Berani bertanggung jawab, karena cerita ini di lindungi oleh undang-undang. ⚠️Yang uwu-phobia harap bersabar! ⚠️ Jangan lupa follow author! #cover by diri sendiri. Bara My Husband tersedia di berbagai aplikasi belanja online
You may also like
Slide 1 of 9
Bara My Husband  cover
Transmigrated Into a Novel [√] cover
ARGAN cover
Enggan cover
HEAVEN cover
JEJAK LANGKAH  cover
If I Could TURN BACK Time [Flora - Dicko] cover
ALL ABOUT ENGLISH cover
Dosen Bucin (Sudah Terbit) cover

Bara My Husband

54 parts Ongoing

Di mata Nara, Bara itu laki-laki dingin dengan wajah datar sedatar-datarnya, dan Bara itu laki-laki tegas yang terlihat kaku saat bercengkrama. tapi itu dulu, saat ia belum menjadi nyonya Bara Agasta Pratama. mereka yang katanya di jodohkan, akhirnya berakhir dengan pernikahan. Nara kira hubungan mereka akan sangat kaku dan aneh, tapi ia salah. Bara yang kini menjadi suaminya, bukan lagi Bara yang sedingin balok es di Antartika, bukan lagi Bara si wajah datar yang tak bisa di lihat senyum manisnya, dan bukan lagi Bara yang kaku dalam berbincang dengannya. _ _ _ _ "Tenang Nara, saya tidak akan memakanmu sekarang," ucap Bara yang mampu membuat Nara tak lagi berontak. "Te-terus kapan?" Suara Nara hampir tak terdengar. "Kapan kamu siap?" Tanya Bara balik. Nara mengerjap, "a-aku nggak mau di ma-makan. A-aku ma-masih mau hidup." Dan pecahlah sudah, Bara tertawa mendengar perkataan Nara. Ia sampai mundur beberapa langkah sambil terus tertawa. Nara mengerjap bingung, dahinya berkerut melihat Bara tertawa, tapi di satu sisi ia juga terpesona. Untuk pertama kalinya, ia melihat seorang Bara Agasta Pratama tertawa lagi. Sangat tampan. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah. Bara menghentikan tawanya, ia berjalan mendekat kearah Nara dan kembali mengurungnya. Membuat Nara sekarang bahkan sudah seperti batu, menahan nafasnya dan tak bergerak sedikitpun. "Kamu tidak akan mati jika saya makan, paling-paling masuk angin selama sembilan bulan." PERINGATAN!! Membaca cerita ini dapat menyebabkan rasa ingin menikah semakin tinggi! ⚠️Berani plagiat? Berani bertanggung jawab, karena cerita ini di lindungi oleh undang-undang. ⚠️Yang uwu-phobia harap bersabar! ⚠️ Jangan lupa follow author! #cover by diri sendiri. Bara My Husband tersedia di berbagai aplikasi belanja online