Di belahan bumi yang berbeda, di ciptakan menjadi suku yang berbeda, dan di dalam kebudayaan dan pandangan agama yang berbeda. Sepasang insan yang tak pernah saling bertemu sebelumnya, tak pernah saling mengenal, yang saling terluka pada hubungan sebelumnya. Yang kehilangan kepercayaan pada cinta.
Namun, tuhan berkata lain pada jalan hidup mereka. Mereka dipertemukan dalam ketidaksengajaan yang sudah diatur tuhan. Semua masyarakat kota Hyderabad telah menantikan mereka. Sebuah ramalan telah menyebar dari mulut ke mulut. Ramalan mengatakan seorang pemuda yang pertama bertemu putri Qazi Hyderabad, diwaktu dia kembali setelah sekian lama meninggalakan negerinya, akan memiliki terikat takdir yang erat dengannya. Pemuda itu adalah seorang yang telah pergi dalam waktu yang lama dari kota Hyderabad. Dan kembali hanya untuk keluarga dan agamanya.
Siapa sangka? Mereka yang saling mengalami luka, yang baru saja kembali setelah sekian lama. Telah ditakdirkan untuk bersama menyembuhkan luka mereka, menyatukan perbedaan yang mereka miliki dan membawa masa depan masyarakat muslim Hyderabad? Takdir memang unik, mau beratus ratus kilometer jarak kita dari jodoh kita, kita tetap akan dipertemukan oleh Allah.
Ini adalah kisah cinta, kesepakatan, kecemburuan, permusuhan dan perebutan pewaris. Ini adalah kisah cinta dari gadis berkulit putih, berpipi kemerahan, hidung mancung, rambut coklat bergelombang, putri Qazi Hyderabad, Aisha Shiddiqui.
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏