Tak butuh waktu lama bagi-Nya mengetuk palu putusan. Kini, masa-masa merah muda Putri telah menjadi abu-abu. Tangannya berdarah sebab menggenggam mawar. Dihirupnya aroma merah semerbak dari bunga tersebut. Ditelannya sepotong coklat. Begitulah memang asmara. Ia seegois merah muda. Ia berduri seperti mawar. Dan pahit bagai coklat. Terhenti sudah jalinan panah hati dua remaja itu. Mereka ingin beranjak dan menyerah, namun seutas tali melilit tubuhnya. Semakin jauh dua insan itu pergi, semakin kuat ikatannya.All Rights Reserved
1 part