[Based on true story] "Kalo gue boleh milih itu udah pasti lo!" Camelia menyenderkan kepalanya di bahuku. "Andai aja gue belom dilamar sama dia, gue pasti masih menunggu sampai lo siap." Lanjutnya. "Iya gue percaya." Sahutku sembari membelai surai hitam panjangnya, mencium aroma tubuhnya yang selalu aku suka. "Kalo gitu, kenapa gue gak bisa sama lo?" Tanyanya mengendurkan jarak dan menatapku, ada rasa ketidakpuasan tercipta dimatanya. Aku menghela nafas, "Kehendak Tuhan." Camelia diam, tak lama perempuan berwajah ayu itu memajukan kepalanya mendekati wajahku. Ia menciumku. Tepat di bibir.
11 parts