Kisah dari seorang gadis bernama Rindu Cahya Mentari, Hidup dalam rasa bersalah dan ketakutan mampu membuatnya hidup dengan sebuah kepalsuan, termasuk senyum yang selama ini selalu di tampilkan.
Sampai akhir nya dia datang, entah menjadi penawar atau bahkan menjadi racun yang mematikan.
Harapannya hanya sederhana, menikmati Masa Putih Abu-Abu sebagaimana mestinya, tidak dalam bayang ketakutan yang mematikan.
Hanya dia yang tahu, dan mengerti. Tapi sayangnya, kembali memilih pergi.
Bagaimana perjalanan hidup nya di tulis menjadi sebuah goresan yang menyakitkan sekaligus membahagiakan di hati nya terjadi begitu saja.
Mencoba Ikhlas dan Menerima adalah jalan satu-satunya.
Kalah Atau Bertahan adalah pilihannya.
Dan sampai saat nya Akhir yang Bahagia adalah harapannya.
"Itu bukan salah gue, Nenek sering kali bilang itu sudah takdir Tuhan. Dan lo, ga pernah bisa nyalahin takdir Tuhan".
"Takdir Tuhan? HA HA HA!! Lo cuman bersembunyi dari kesalahan lo di balik kata TAKDIR TUHAN! karna pada dasarnya, lo memang anak SIALAN!!!".
"Jaga omongan lo yah! Mulut lo ga pernah di ajarin sopan santun? Seberapa besar lo menyalahkan keadaan, selangkahpun ga akan pernah merubah apapun ! Bahkan sampai lo bunuh dia pun, semua gaakan pernah bisa balikin keadaan seperti semula, jadi lepasin dia!".
"WOW! dua orang pahlawan yang luar biasa! Tapi sayang, kalian gaakan pernah bisa berbuat apapun, jadi lebih baik kalian selamatkan diri sendiri".
"BRENGSEK!!!!".
Publish : 16 Juni 2020