Story cover for Mencuri Banyak Hal dari Semesta by HarBar26
Mencuri Banyak Hal dari Semesta
  • WpView
    Reads 639
  • WpVote
    Votes 89
  • WpPart
    Parts 17
  • WpView
    Reads 639
  • WpVote
    Votes 89
  • WpPart
    Parts 17
Ongoing, First published May 10, 2020
Apakah kamu pernah menangis karena gagal? Kamu mungkin mengunci pintu kamar, lalu menumpahkan air mata di bantal dan selimut. Mungkin juga kamu menghabiskan banyak tisu untuk menghapus kesedihan. Atau jangan-jangan kamu sudah pernah niat bunuh diri? 

Untukmu, kegagalan itu bukan musibah atau neraka. Kegagalan adalah proses, yang mendidikmu, yang menguatkanmu, yang menyadarkanmu, yang menolongmu, yang memberimu banyak hal dalam hidup. Jika kegagalan hanya dihitung dengan rupiah, sebaiknya kamu enyah dari bumi! 

Di sini, aku akan membuatmu mengerti bahwa kegagalan adalah saudara kembar kesuksesan. Di sini. Di buku ini. Semua hal yang tidak terjamah mata akan tersingkap. Kita akan belajar sebanyak-banyaknya. Kita akan mencuri sebanyak-banyaknya juga.
All Rights Reserved
Sign up to add Mencuri Banyak Hal dari Semesta to your library and receive updates
or
#706berjuang
Content Guidelines
You may also like
Surat Cinta untuk Diriku Sendiri by ceritadariawan28
4 parts Ongoing Mature
"Semelelahkan apapun hidup, tolong jangan mati di tangan sendiri." ______________________ "Aku nggak mau ngerasain mentalku kembali hancur berantakan hingga rasanya hampir mati hanya karena cinta. Itu sebabnya, aku selalu takut untuk jatuh hati lagi." Ya, Ditha Aquila selalu takut kembali dibuat terluka sampai tak sadar bahwa ia sudah jadi sumber luka bagi Juna Pradirga. Lihatlah pada kebodohan yang ia buat. Takut ditinggal pergi, tetapi menomorsatukan ego dan gengsi. Ingin diyakinkan, tetapi tak pernah memberi kepercayaan. Mengharapkan yang serius, tetapi memutuskan hidup dalam hubungan tanpa status. Lebih dari ketakutannya untuk kembali dilukai, Ditha percaya bahwa orang yang mentalnya tidak stabil memang tak pantas untuk dicintai. Sebab bagaimana mungkin ia mencintai raga yang lain saat dirinya sendiri masih seringkali ia sakiti? Biar aku bertanya, apa yang akan kau putuskan jika seseorang datang pada saat luka masa lalumu belum sepenuhnya hilang? Memilih menerimanya? Atau justru, menolak kehadirannya dengan dalih sakit hatimu yang belum pulih? Keduanya sama-sama berisiko. Namun, kita selalu bisa memilih, risiko mana yang akan kita ambil. "Cara paling mudah untuk mencintai diri sendiri adalah dengan berhenti sejenak mencintai orang lain." PERINGATAN ⚠ Cerita ini bertemakan mental health. Pada beberapa part mengandung konten sensitif seperti adegan kekerasan fisik, self harm, hopeless, trust issues, dan suicidal thoughts. Publish : 1/09/2021 - 25/12/2021 Revisi [ New version ] : 19/02/2023 - Rank : #2 in puisi [04/10/22] #3 in quotes [30/11/23] #1 toxic relationship [31/07/22] #1 trustissue [28/08/22] #1 loveyourself [09/08/2
You may also like
Slide 1 of 10
My Bad Girl #BadSeries✔ cover
Clarisa Yunita ( End ) cover
AFKARA [END] cover
Hijrah Cinta Sang Akhwat Fillah cover
Hello Doctor  cover
Surat Cinta untuk Diriku Sendiri cover
Tentang Aku, Kamu, dan Mimpi cover
Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI  cover
Aku (hampir) Menyerah ✔️ | END cover
SEKASA(SEbuah Kisah terbiASA) cover

My Bad Girl #BadSeries✔

33 parts Complete

Banyak orang yang bilang bahwa cinta itu indah. Menghapus segala resah dan gelisah. Mengganti luka dengan tawa, membawa kesedihan yang melanda untuk sirna. Banyak orang yang bilang bahwa jatuh cinta itu indah. Membuat hari berwarna dan hidup menjadi lebih sempurna karena hadirnya dia. Namun, tak semua yang berkaitan dengan cinta itu semuanya indah. Tak selamanya cinta itu membahagiakan. Tak ada yang bisa menjamin bukan bahwa cinta pun bisa berakhir dengan tawa kebahagian atau sebuah luka yang disertai dengan tangisan? Ini bukan kisah di mana dua orang jatuh cinta secara diam-diam. Ini bukan kisah cinta segitiga antara tiga, anak manusia. Tapi, ini hanyalah kisah di mana ketika kita telah jatuh namun tak sadar. Telah cinta tapi tak terasa. Telah merasa sayang tapi tak pernah bilang. Dan saat di mana kita telah menyadari segalanya, justru orang yang kita cintai itu... pergi. Bukan pergi untuk sementara. Tapi selamanya. "Jika kehadiranku tak dapat membangunkanmu, lantas apakah kepergianku akan membukakan matamu?" ©Copyright2019