Roti Mood Swing

Mood bisa berubah, toko bisa tutup, tapi rasanya selalu jujur.

Maura Anindita, 23 tahun, mantan jurnalis yang trauma burnout, kini hidup dari dapur kecil peninggalan neneknya di Margonda. Bukan hidup mewah, tapi cukup-asal jangan tanya jam buka toko, karena itu tergantung mood. Kadang buka jam 7 pagi, kadang jam 3 sore, kadang juga enggak buka sama sekali.

Toko kecilnya, Roti Mood Swing, jadi legenda lokal. Bukan cuma karena roti pisangnya yang bisa bikin orang waras, tapi karena vibesnya yang nggak bisa ditebak-kayak pemiliknya.

Sampai sosok cowok kantoran kaya Tenggara Abimanyu masuk ke dalam kehidupan Maura-pelanggan tengil yang selalu nanya "buka nggak?" tiap pagi, dan mulai betah nongkrong bukan cuma karena kopi gratis. Makin sering datang, makin banyak remah cerita yang jatuh di atas meja. Tentang kehilangan, trauma, dan bagaimana caranya dua orang asing bertahan di tengah hidup yang sering gagal dipahami.

Kadang, cinta datang bukan karena janji, tapi karena roti pisang hangat dan kopi pahit.

***

Disclaimer:
Cerita ini murni fiktif berdasarkan ide dan hasil pemikiran author. Copyright, Anndrea 2025. Dilarang meniru atau plagiat dan memodifikasi baik sebagian maupun keseluruhan cerita.

Baca dengan background White biar vibes nya aesthetic dikit!

Highest Rank!