Kana tidak pernah meminta kepada semesta untuk dilahirkan dari sebuah rahasia. Bahkan detaknya pun tidak lebih berharga dari detik yang berjalan sia-sia, kemudian merenggut segala yang dia punya. Baginya, waktu itu kejam, tidak pernah bisa dijadikan teman. Kana tidak ingin terlalu besar menaruh harap pada hidupnya yang bahkan lebih lucu dari candaan. Karena Kana paham, pada akhirnya, dia akan tetap sendirian. -Just because you breathe, doesn't mean you are alive- [Tolong banget ini bukan BL. Aku gak nulis BL dan gak akan pernah nulis BL. Bromance tidak sama dengan BL. Jangan pukul rata cerita dengan tokoh utama dua laki-laki adalah BL. Aku capek nulis seperti ini setiap ada pembaca salah sangka yang memasukkan ceritaku ke daftar bacaan BL mereka. Tolong, hargai aku dan genre karyaku. Jika tidak suka, silakan hapus ceritaku dari daftar bacaan kalian. Terima kasih]