Felorasia and The Wizarding World
  • Reads 8,650
  • Votes 1,329
  • Parts 39
  • Reads 8,650
  • Votes 1,329
  • Parts 39
Ongoing, First published May 11, 2020
Mature
Felora, seorang gadis manusia yang tidak memiliki kekuatan sihir saat sedang berlibur bersama keluarganya ke Inggris dikejutan dengan sesuatu yang terbang di atas kepalanya!

Sebuah mobil terbang! 

Dan bukan hanya dia, saudara laki-lakinya Eilen juga melihatnya! 

"Jadi, selama ini dunia sihir itu nyata?" -Fel

"Tunggu, bukankah itu Harry Potter?! Harry Potter si penyihir dari novel dan film itu?!"-Fel

Dunia sihir tidak seperti selama ini yang kau ketahui, nak -unknown

If any English languages uses in this story which is mistakes please let me know so I could fix that mistakes with your help thank u :))
Malfoy x reader

Terinspirasi dari many things~
IMAGINESSS

Completed : 21 Oct 2020
All Rights Reserved
Sign up to add Felorasia and The Wizarding World to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Rafa [End💗] cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.