Mempunyai materi dan curahan kasih dari orang-orang tersayang, membuat siapa pun ingin berada di posisi-nya. Kehidupan yang penuh dengan pancaran kebahagiaan, seolah tidak memberikan sedikit pun celah untuk di jajah kesedihan.
Ketika satu cinta pergi meninggalkannya, ribuan cinta lahir untuk menemaninya. Skenario Tuhan yang telah disusun sedemikian rupa, membuat kehidupan-nya terlihat SEMPURNA.
Itulah serangkaian kata yang menggambarkan kehidupan gadis bernama Rachela Falline Winata atau kerap di sapa Rara. Gadis yang di anugerahi kehidupan yang begitu apik dan sempurna, kehidupan yang di penuhi cahaya kebahagiaan. Bukan hanya angan-angan belaka, tetapi sebuah kehidupan nyata.
Namun, bukankah kata sempurna hanya untuk Tuhan Yang Maha Esa? Lalu, celah apa yang berhasil mengusik kehidupannya. Akankah cahaya kebahagiaan yang selama ini bersinar lenyap oleh kegelapan? atau malah semakin bersinar terang?.
________________________________
Zidan Alfariel Dananjaya, remaja yang hidup di temani kegelapan. Kehilangan seseorang membuat hidupnya menjadi arogan.
Hidup bergelimang kemewahan tak lantas membuat nya mendapat Kebahagiaan. Angan yang telah dia ciptakan hancur berantakan hanya karena sebuah kesalahpahaman.
Setelah semuanya tak berwarna, kini ia berusaha mencari cahaya. Pertanyaannya, dapatkah ia menemukan cahayanya?.
Lanjut untuk melihat kisahnya!!!
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan