Gia mendorong Bintang jadi bersandar di sofa dan naik di atas tubuh pria itu, "Kamu, lebih suka bahasa Indonesia atau..." Tangannya bermain-main di balik kaus Bintang, "bahasa tubuh?" Bintang kembali menelan ludahnya sendiri, dadanya bergemuruh kencang. "Kamu... pasti lebih tahu." "Hm?" Gia menggerakkan tangannya melewati pinggang Bintang dengan gerakan seringan bulu. "Menurut aku, kamu pasti lebih suka..." Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Bintang, lalu berujar pelan. "Bahasa Inggris?" "Saya gak suka bahasa inggris." "Oh, really?" Gia menggigit telinga Bintang. Ia tidak tahu darimana datangnya keberanian ini, menyalahkan alkohol juga sudah tidak mungkin karena ia sudah seratus persen sadar dan tidak mabuk. "Kalau aku merayu kamu dengan bahasa inggris, berarti kamu gak akan tergoda?" --------- Bintang dan Alagia dulu pernah bersama dan menikmati cinta pertama di usia muda, sampai akhirnya berpisah karena dipaksa keadaan. Ketika enam tahun kemudian bertemu kembali, bara cinta masih sama kuatnya, namun yang menghalangi juga masih sama banyaknya, bisakah mereka melewatinya hanya dengan modal perasaan saja?